TAKALAR | POROS INFO.ID – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Takalar, Hj. Fatmawati M., S.STP, M.Adm.Pemb, menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian pesisir melalui kegiatan penanaman mangrove yang digelar Sabtu, 19 April 2025, di Desa Laikang, Kecamatan Laikang.
Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah, TNI AL (Lantamal VI), Hotel Mercure Makassar, serta pemerintah Desa laikang dan masyarakat lokal dalam memperingati Hari Bumi Sedunia.
Kabupaten Takalar sendiri dikenal sebagai wilayah pesisir dengan garis pantai sepanjang ±74 km, yang terdiri dari 39 desa pesisir. Potensi alam yang melimpah menjadikan daerah ini penting dalam pelestarian ekosistem mangrove. Luas hutan mangrove di Takalar tercatat mencapai 1.764 hektare, termasuk Mangrove Bangko Tappampang di Kepulauan Tanakeke yang masih alami seluas 51,5 hektare.
Fatmawati menjelaskan bahwa penanaman mangrove bukan hanya langkah pelestarian lingkungan, tetapi juga bentuk nyata adaptasi terhadap perubahan iklim.

“Mangrove memiliki fungsi penting menahan abrasi air laut, memperluas daratan, dan menjadi penyerap karbon alami,” ungkapnya dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Bumi 2025 yang mengusung tema “Our Power, Our Planet” atau “Energi Kita, Planet Kita”.
Fatmawati menekankan bahwa Hari Bumi bukan hanya seremoni, tetapi pengingat bagi seluruh pihak untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga bumi dari kerusakan lebih lanjut.
Ia juga menyinggung bahwa Desa Laikang merupakan bagian dari Kawasan Industri Strategis Nasional berdasarkan Perpres Nomor 109 Tahun 2020.
Dengan demikian, kolaborasi seperti ini penting untuk menyeimbangkan antara pembangunan industri dan pelestarian lingkungan.
DLHP Takalar menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, serta mengajak agar penanaman mangrove terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Mari bersinergi menjaga kelestarian hutan mangrove demi mendukung program pemulihan ekonomi nasional dan pelestarian alam,” ujar Fatmawati.
Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan pesisir.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi amal ibadah, dan tak hanya berhenti sebagai seremoni, tetapi berkelanjutan demi masa depan bumi kita,” tutupnya.
(TIM KREATIF DLHP)