TAKALAR | POROS INFO.ID – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Selatan meresmikan Bengkel Pengolahan FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) dan Griya Abhipraya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Takalar, Selasa (23/9).
Peresmian ini menjadi langkah nyata dalam menghadirkan program pembinaan kemandirian warga binaan melalui pengembangan ekonomi kreatif yang produktif dan berdaya guna.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten Takalar, PT PLN Nusantara Power UP Punagaya, serta berbagai pemangku kepentingan yang bersinergi dalam memperkuat program pembinaan di lapas. Menurutnya, fasilitas baru ini bukan hanya sekadar menghadirkan inovasi ramah lingkungan, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan bernilai ekonomi.
“Bengkel kerja FABA ini tidak hanya menghadirkan inovasi ramah lingkungan, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang bernilai ekonomis. Sementara Griya Abhipraya akan menjadi wadah untuk memamerkan sekaligus memasarkan hasil karya warga binaan agar dikenal dan diterima masyarakat luas,” ujar Rudy.
Pemanfaatan FABA sebagai bahan dasar pembuatan paving block disebut sejalan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan. Dukungan berupa mesin dan fasilitas produksi dari PLN pun membuka kesempatan bagi warga binaan untuk memperoleh pelatihan teknis sekaligus pengalaman praktik langsung. Harapannya, keterampilan yang diperoleh dapat menjadi bekal berharga bagi mereka setelah bebas nantinya.
Bupati Takalar, H.Mohammad Firdaus Dg. Manye, turut memberikan dukungan penuh terhadap kehadiran dua fasilitas ini. Ia menilai, Griya Abhipraya merupakan wadah yang tepat untuk memberikan pembinaan berkelanjutan bagi warga binaan di Takalar.
“Kami mendukung sepenuhnya bengkel kerja pengolahan FABA serta Griya Abhipraya di Lapas Takalar. Melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak lapas, warga binaan akan mendapatkan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan mereka sebagai bekal di kemudian hari,” ungkapnya.
Dengan diresmikannya bengkel pengolahan FABA dan Griya Abhipraya, Lapas Takalar menegaskan komitmennya menghadirkan pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada pembenahan moral, tetapi juga peningkatan kemandirian ekonomi warga binaan. Program ini diharapkan dapat menjadi model pembinaan kreatif yang dapat direplikasi di daerah lain.