TAKALAR,POROSINFO – Insiden mencekam menimpa Suherman Daeng Tangnga—wartawan senior Kabupaten Takalar—ketika ia hendak pulang pada Rabu malam, 25 Juni 2025, sekitar pukul 23.30 WITA. Kejadian itu berlangsung di ruas Jalan Cor Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, tepat di samping Kantor Bupati Takalar, dekat area ATM BNI.
Menurut kesaksian korban, saat melintasi lokasi sepi tersebut ia dibuntuti seorang pria tak dikenal yang mengendarai Honda Supra Fit tanpa pelat nomor yang jelas. Pria itu sempat menegur korban di depan Kantor KPU Takalar sambil meminta Suherman memperlambat laju motornya. Dengan santai Suherman menanggapi, “Pelan ji, bosku.”
Situasi mendadak berubah menegangkan ketika penguntit itu menyerempet kendaraan Suherman dan memblokir jalannya di depan sebuah kompleks perumahan bertingkat. Ia melontarkan kata-kata kasar disertai gestur mengancam.
Merasa nyawanya terancam, Suherman tancap gas menuju lingkungan Bone-bone 1, Kelurahan Maradekaya, tempat ia bermukim. Dua warga yang sempat terlihat di sekitar lokasi tak memberi bantuan satu masuk ke rumah, yang lain justru pergi meninggalkan tempat kejadian.
Pelaku terus membayangi hingga Suherman akhirnya menghubungi rekannya, seorang anggota intel Polsek Pattallassang, melalui panggilan video. Begitu menyadari keterlibatan aparat, sikap pelaku seketika berubah.
Ia menepi sambil menunggu rekan Suherman tiba, lantas meminta maaf sebelum bergegas meninggalkan lokasi. Sekilas ia mengaku berdomisili di Bilacaddi, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang.
Meski aksi teror itu berakhir tanpa kekerasan fisik, trauma mendalam membekas di benak Suherman. Sepanjang malam ia sulit tidur dan berencana melaporkan kejadian tersebut ke polisi hari ini, Kamis, 26 Juni 2025.
Suherman berharap pelaku segera diamankan agar insiden serupa tak terulang, khususnya bagi warga yang kerap melintasi jalan sepi pada malam hari.
Adapun ciri-ciri pelaku, menurut korban: pria berkulit gelap, bertubuh agak tinggi, berambut pendek model gobel, dengan gigi depan tampak menghitam. Seorang narasumber—enggan disebutkan identitasnya—mengaku mengenali pelaku dari deskripsi tersebut.
Masyarakat menantikan langkah cepat pihak kepolisian untuk mengungkap dan menindaklanjuti kasus ini demi terciptanya rasa aman, terutama bagi insan pers dan pengguna jalan di Kabupaten Takalar.