Bawang Putih Ilegal Membanjiri Kalbar, Mafia Distribusi Terang-Terangan Beroperasi

Bagikan

KALIMANTAN BARAR | POROS INFO.ID – Aroma bawang putih yang menyengat ternyata menyimpan kisah kelam di balik tumpukan karung putih. Ratusan ton bawang putih ilegal merek AAA Panda, diduga berasal dari Malaysia, kini membanjiri pasar-pasar tradisional di Kalimantan Barat,Minggu (23/06).

Ironisnya, distribusi barang tanpa izin ini berlangsung terang-terangan dan nyaris tanpa hambatan hukum.

Penelusuran tim media menemukan aktivitas bongkar muat dilakukan secara terbuka di sejumlah titik, mulai dari gudang-gudang tersembunyi di Kubu Raya hingga Kota Pontianak. Di Desa Kapur, misalnya, lebih dari 500 karung bawang putih tersimpan rapi di sebuah gudang yang dijaga ketat, Kamis (09/6)

Nama “Bos Aris” disebut sebagai pemilik, yang rutin menerima pasokan dari seorang pengendali utama jaringan bernama Erwin.

Erwin diduga merupakan tokoh kunci dalam distribusi ilegal lintas provinsi, mengalirkan bawang putih dari Kalbar hingga Kalimantan Tengah dan Timur. Salah satu gudang terbesar berada di Jalan Budi Karya, Kota Pontianak, disebut-sebut berada di bawah kendali “bos besar” dari Tiongkok. Di sana, aktivitas berlangsung laiknya bisnis sah—terang benderang di siang hari.

Yang mencengangkan, masyarakat sekitar bahkan para pedagang pasar mengaku sudah lama mengetahui praktik ini. Namun, tak ada reaksi dari aparat. Dugaan kuat mengarah pada keterlibatan oknum penegak hukum yang diduga “memasang badan” untuk melindungi jalur distribusi barang ilegal ini.

Upaya konfirmasi kepada pihak Bea Cukai, Karantina, dan Kepolisian pun tak membuahkan jawaban.

Situasi ini memunculkan pertanyaan besar di benak publik: jika praktik sebesar ini bisa dibiarkan begitu saja, bagaimana nasib penegakan hukum di sektor lain? Bukan hanya kejahatan ekonomi, ini juga menguji integritas negara dalam melindungi pasar dan konsumen dari permainan mafia.

Krisis kepercayaan terhadap lembaga penegak hukum kian dalam. Ketika suara aparat membisu, masyarakat mulai bersuara. Jika negara terus menutup mata, sejarah tak akan lupa mencatatnya.(red/tim)

Check Also

Lapas Takalar Gelar Pelatihan Kemandirian untuk Warga Binaan

Bagikan    TAKALAR | POROS INFO.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar secara resmi membuka program …

Lembaga Dakwah Ukhuwatul Islamiyah Gelar Diklat Da’i Angkatan XXII Tahun 2025–2026 Yang Dihadiri Kepala Kemenag Kab. Gowa

Bagikan      Gowa,Sulsel,porosinfo.id— Lembaga Dakwah Ukhuwatul Islamiyah gowa laksanakan program Pendidikan dan Pelatihan Da’i Angkatan XXII …

Koramil Marbo dan Pemdes Bontoparang Bergotong Royong Jaga Kebersihan Lingkungan

Bagikan    TAKALAR | POROS INFO.ID – Pemerintah Desa Bontoparang, Kecamatan Laikang, bersama personel Koramil 1426-05/Marbo Kodim …

Desa Bontoparang Gelar Rembuk Stunting 2025, Tegaskan Komitmen Tangani Gizi Anak

Bagikan    TAKALAR | POROS INFO.ID – Pemerintah Desa Bontoparang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar terus menunjukkan komitmen …

Takziah Malam Pertama di Kediaman Duka, Hajra Dg. Sakking Dikenang Sosok Bersahaja

Bagikan    TAKALAR | POROS INFO.ID – Takziah malam pertama atas wafatnya Almarhuma Hajra Dg. Sakking, istri …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *